Pada masa kehamilan, akan ada organ baru yang berperan penting dalam menjaga janin tetap hidup, yaitu plasenta. Organ ini juga turut memengaruhi tumbuh kembang janin selama masa kehamilan. Lantas, sebenarnya apa itu plasenta? Simak informasinya di sini, yuk.
Plasenta adalah organ yang berkembang selama masa kehamilan yang berperan sebagai jembatan penghubung antara janin dan ibu hamil. Plasenta terletak di dalam rahim dan melekat pada dinding rahim. Organ ini bertanggung jawab dalam menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan janin serta menghilangkan produk limbah yang dihasilkan oleh janin.
Plasenta terbentuk dari sel-sel embrio yang berkembang menjadi organ yang sangat kompleks dengan banyak fungsi bagi kehidupan janin. Organ ini akan terus bertambah besar seiring dengan pertumbuhan janin.
Fungsi Plasenta bagi Kehamilan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, plasenta berperanan penting untuk mendukung perkembangan. Berikut ini adalah beberapa fungsi plasenta selama kehamilan:1. Menyalurkan Oksigen dan Nutrisi ke Janin
Selama masa kehamilan, janin memerlukan nutrisi dan oksigen untuk bisa bertahan hidup serta berkembang. Nutrisi dan oksigen yang diperlukan oleh janin ini diperoleh dari tubuh Bunda. nutrisi dan oksigen dari tubuh Bunda akan dibawa oleh darah dan disalurkan ke janin melalui plasenta. Proses ini mulai terjadi pada usia kehamilan 8 minggu atau 2 bulan.2. Membuang Zat sisa Janin
Selain memasok oksigen dan nutrisi, plasenta bertugas untuk membuang zat sisa metabolisme yang tidak dibutuhkan oleh janin. Zat sisa tersebut akan dialirkan kembali ke aliran darah Bunda, kemudian dikeluarkan bersamaan dengan zat sisa metabolisme yang dihasilkan oleh tubuh Bunda.3. Memproduksi Hormon
Fungsi lain dari plasenta juga adalah untuk memproduksi hormon kehamilan, di antaranya yaitu hormon estrogen, progesteron, dan human chorionic gonadotropin (HCG). Hormon-hormon tersebut memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan janin serta menjaga kehamilan tetap sehat.4. Melindungi Janin dari Infeksi
Plasenta juga berperan sebagai penghalang bagi bakteri dan virus yang mungkin berada di dalam tubuh Bunda. Jika Bunda mengalami infeksi, plasenta akan berusaha untuk melindungi janin agar tidak tertular infeksi tersebut.5. Menyalurkan Antibodi dari Ibu ke Janin
Di akhir masa kehamilan, plasenta akan menyalurkan antibodi yang dimiliki oleh ibu hamil ke janin. Antibodi ini akan memberikan kekebalan tubuh untuk bayi agar ia terhindar dari infeksi dan penyakit. Namun setelah dilahirkan, antibodi dari Bunda untuk si kecil hanya bisa bertahan hingga usianya mencapai 3 bulan. Itulah mengapa, penting bagi si kecil untuk mendapatkan imunisasi.Gangguan Plasenta
Meskipun plasenta memainkan banyak fungsi penting selama kehamilan, tetapi juga plasenta dapat mengalami komplikasi. Beberapa komplikasi plasenta yang umum terjadi meliputi:a. Abruption atau sulosio plasenta
b. Plasenta previa
c. Plasenta akreta
d. Retensio plasenta
Saat mengalami beberapa kondisi ini, Bunda perlu berhati-hati karena dapat mengakibatkan komplikasi pada kehamilan yang berujung fatal.
Faktor yang Memengaruhi Kesehatan Plasenta
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesehatan plasenta:1. Kesehatan Ibu
Kesehatan Bunda sangat berpengaruh terhadap kesehatan plasenta. Ibu hamil yang menderita kondisi medis tertentu, seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung, memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah pada plasenta.2. Usia Ibu
Wanita yang hamil pada usia yang lebih tua atau lebih muda (usia di atas 35 tahun atau di bawah 20 tahun) berisiko lebih tinggi mengalami gangguan pada plasenta, seperti plasenta previa. Selain itu, ibu yang mengalami kehamilan kembar pun berisiko tinggi mengalami masalah plasenta selama masa kehamilannya.3. Kebiasaan Merokok
Merokok selama kehamilan sangat berbahaya bagi kesehatan janin dan plasenta. Asap rokok mengandung berbagai bahan kimia yang dapat merusak pembuluh darah dan menghambat aliran darah ke plasenta.4. Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol selama kehamilan juga berbahaya bagi kesehatan plasenta. Alkohol dapat menyebabkan masalah pada pertumbuhan dan perkembangan janin serta merusak plasenta. Itulah mengapa, ibu hamil sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi alkohol selama kehamilan.Plasenta adalah organ yang sangat penting selama masa kehamilan. Mengetahui informasi tentang plasenta dapat membantu Bunda mempersiapkan kehamilan dengan lebih baik dan mewaspadai tanda-tanda masalah pada plasenta yang dapat memengaruhi kondisi kehamilan.